KITAB
Pengertian
kitab Allah swt.
Kitab yaitu kumpulan wahyu Allah swt. yang
disampaikan kepada para rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk
dan pedoman hidup. Ada pengertian kitab yang lain yaitu, kitab Allah adalah catatan-catatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi dan rasul. Kata kitab berasal dari bahasa arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan. arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku.
Arti iman
kepada kitab – kitab Allah swt.
Iman atau yakin kepada kitab-kitab Allah swt. berarti mengimani dan meyakini
dengan sebenar-benarnya bahwa Allah swt. menurunkan kitab-kitab kepada rasul
sebagai petunjuk dan pedoman dalam membedakan antara yang hak dan yang batil.
Kitab-kitab
Allah swt. diberikan kepada para rasul.
Kitab-kitab
Allah swt. ada empat, yaitu:
(a) Kitab Taurat diturunkan kepada
Nabi Musa a.s
(b) Kitab Zabur diturunkan kepada
Nabi Daud a.s
(c) Kitab Injil diturunkan kepada Nabi
isa a.s
(d) Kitab Al-Qur’an diturunkan kepada
Nabi Muhammad saw. (sebagai kitab penutup dan penyempurna dari seluruh kitab)
Penjelasan
dari masing-masing kitab tersebut diatas:
Kitab Taurat:
Kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa AS berbahasa
Ibrani pada
kira-kira abad ke-12 SM di daerah Israel dan Mesir. Kitab Taurat atau Torah dalam bahasa
Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh atau Alkitab Perjanjian Lama. Kitab
Taurat dalam bahasa Yunani disebut Pentateukh.
Kelima
kitab ini adalah:
(1) Kejadian, bahasa Latin: Genesis,
bahasa Ibrani: beresyit (בראשית),
(2) Keluaran, bahasa Latin: Exodus,
bahasa Ibrani syemot (שמות),
(3) mamat, bahasa Latin: Leviticus,
bahasa Ibrani wayyikra (ויקרא),
(4) Bilangan, bahasa Latin: Numerii,
bahasa Ibrani bemidbar (במדבר) dan
(5) Ulangan, bahasa Latin:
Deuteronomium, bahasa Ibrani debarim (דברים).
Nama-nama Latin berasal dari Septuaginta. Kelima
buku pertama ini dianggap penting karena kelima buku ini memuat
peraturan-peraturan yang dipercayai ditulis oleh Musa.
Menurut tradisi kitab Taurat ditulis oleh nabi
Musa, sedang kematiannya yang tercatat pada Kitab Ulangan pasal 34 dituliskan
oleh penerusnya, Yosua. Contoh serupa adalah kitab Yeremia, yang pada akhirnya
di kitab tersebut dituliskan "sampai di sinilah perkataan-perkataan
Yeremia" (Yeremia 51:64) namun kitab tersebut masih dilanjutkan
(kebanyakan berisi sejarah dan kejadian yang terjadi setelah perkataan Yeremia
berakhir).
Kata Taurat sendiri sebenarnya berarti pengajaran
oleh Allah. Kata ini diterapkan kepada Kesepuluh Hukum (Dasa Titah), kemudian
pada segala hukum dan peraturan dari Tuhan. Orang Samaria mengakui kelima kitab
Taurat ini sebagai kitab suci mereka, namun mereka menolak kitab-kitab lainnya
yang terdapat di dalam Perjanjian Lama.
The ten
commandements :
1. Jangan ada padamu allah (ilah)
lain di hadapan-Ku.
2. a. Jangan membuat bagimu patung
yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas,
atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
b. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, tuhan,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang
membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu
mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
b. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, tuhan,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada
anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang
membenci Aku, tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu
mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
3. Jangan menyebut nama tuhan,
Allahmu, dengan sembarangan, sebab tuhan akan memandang bersalah orang yang
menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
4. Ingatlah dan kuduskanlah hari sabtu,
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi
hari ketujuh adalah hari sabtu tuhan, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu
pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu
laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan
segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya tuhan
memberkati hari sabtu dan menguduskannya.
5. Hormatilah ayahmu dan ibumu,
6. Jangan membunuh.
7. Jangan berzinah.
8. Jangan mencuri.
9. Jangan mengucapkan saksi dusta
tentang sesamamu.
10. Jangan mengingini rumah sesamamu;
jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan,
atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."
Kitab Zabur:
Kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud AS yang
berbahasa Qibti pada
kira-kira abad ke-10 SM di daerah Israel. Zabur disamakan oleh sebagian ulama dengan Mazmur,
yang menurut Islam, adalah salah satu kitab suci yang diturunkan sebelum
Al-Qur'an (selain Taurat dan Injil). Istilah zabur adalah persamaan dengan
istilah Ibrani zimra, bermaksud "lagu, musik." Ia, bersama dengan
zamir ("lagu") dan mizmor ("mazmur" atau psalm), merupakan
derivasi zamar, artinya "nyanyi, nyannyikan pujian, buatkan
musik."Umat Muslim percaya bahwa zabur adalah kitab suci yang diturunkan
Allah kepada kaum Bani Israil melalui utusannya yang bernama Nabi Daud
Zabur
menurut hadits :
Satu
hadits dari sahih Bukhari, mengatakan: Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah
bersabda,
"Pembacaan
Zabur dimudahkan bagi Daud. Dia sering mengarahkan agar binatang tunggangannya
diletakkan pelana, dan mampu menghabiskan bacaan Zabur sebelum pelana siap
diletakkan. Dan dia tidak akan makan tetapi hasil dari kerjanya sendiri."
Kitab Injil:
Kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa AS pada permulaan
abad pertama Masehi. berbahasa
Suryani
Injil
("kabar baik" atau "berita baik" atau "berita suka
cita") adalah istilah yang digunakan untuk menyebut keempat kitab pertama
dalam Alkitab Perjanjian Baru. Kitab-kitab tersebut adalah: Injil Matius, Injil
Markus, Injil Lukas, dan Injil Yohanes. Kata injil sendiri berasal dari bahasa
Arab
Injil
biasanya mengandung arti:
(1) Pemberitaan tentang aktivitas
penyelamatan Allah di dalam Yesus dari Nazaret atau berita yang disampaikan
oleh Yesus dari Nazaret. Inilah asal-usul penggunaan kata "Injil"
menurut Perjanjian Baru (lihat Surat Roma 1:1 atau Markus 1:1).
(2) Dalam pengertian yang lebih
populer, kata ini merujuk kepada keempat Injil kanonik (Matius, Markus, Lukas
dan Yohanes) dan kadang-kadang juga karya-karya lainnya yang non-kanonik (mis.
Injil Tomas), yang menyampaikan kisah kehidupan, kematian, dan kebangkitan
Yesus.
(3) Sejumlah sarjana modern
menggunakan istilah "Injil" untuk menunjuk kepada sebuah genre
hipotetis dari sastra Kristen perdana (bdk. Peter Stuhlmacher, ed., Das
Evangelium und die Evangelien, Tübingen 1983, juga dalam bahasa Inggris: The
Gospel and the Gospels).
Kata "injil" dipergunakan oleh Paulus
sebelum kitab-kitab Injil dari kanon Perjanjian Baru ditulis, ketika ia
mengingatkan orang-orang Kristen di Korintus "kepada Injil yang aku
beritakan kepadamu" (1 Korintus 15:1). Melalui berita itu, Paul
menegaskan, mereka diselamatkan, dan ia menggambarkannya di dalam pengertian
yang paling sederhana, sambil menekankan penampakan Kristus setelah kebangkitan
(15:3-8)
“Kitab
suci injil yang saat ini dijadikan kitab suci oleh kaum nasrani / kristen
katolik & protestan sangat berbeda dengan injil yang diwahyukan kepada
nabi Isa AS semasa hidupnya untuk kaumnya. Oleh sebab itu datang Alqur'an
untuk menjadi penyempurna seluruh kitab suci yang pernah ada”
Kitab Al-Qur’an:
Kitab Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
berbahasa Arab pada
abad ke-6 Masehi di Mekkah, Madinah dan sekitarnya (sekarang negara Arab
Saudi)..
Al-Qur’an
adalah wahyu Allah swt. yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui
Malaikat Jibril. Al-Qur'an adalah kitab
suci agama Islam. Al-Qur'an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang
diperuntukkan bagi manusia untuk pegangan dan mengatur hidup dan kehidupan
manusia dan membacanya bernilai ibadah.
Ditinjau dari segi kebahasaan (etimologi),
Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau
"sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata Al-Qur’an adalah bentuk
kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang artinya membaca.
Konsep
pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri
yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah:
“Sesungguhnya
mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada
lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti bacaannya”.(75:17-75:18)
“Perbedaan
terbesar antara Kitab Taurat, Zabur dan Injil dengan Al-Qur’an adalah,
Al-Qur’an dalam kemurnian isinya dijaga oleh Allah swt. sehingga banyak orang
yang hafal Al-Qur’an dan Al-Qur’an tidak dapat dimusnahkan atau di ganti
isinya, karena Al-Qur’an adalah kitab terakhir petunjuk bagi manusia, hingga
akhir zaman.”
Beberapa
alasan yang sangat mendasar dan rasional yang menjadikan Al-Qur’an sebagai
pedoman hidup adalah:
Al-Qur’an
bersifat wahyu.
(QS.
An-Najm, 53:3) dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya.
(QS.
An-Najm, 53:4) Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).
Al-Qur’an
bersifat hak
(QS. Al-Maidah, 5:48 ) Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa
kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan
sebelumnya) dan batu ujian (Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan
benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya) terhadap
kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang
Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat
diantara kamu (Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang
sebelumnya.) , Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak
menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
ü Al-Qur’an bersifat universal
Ajaran
Al-Qur’an dapat diterima oleh seluruh umat manusia yang berpikir rasional.
ü Al-Qur’an bersifat fitrah
Al-Qur’an
suci dari wujud dan isinya, sehingga setiap yang menyentuh Al-Qur;an harus
berwudhu terlebih dahulu.
Shuhuf
Shuhuf yaitu wahyu Allah yang masih
terpisah pisah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi tidak wajib
disampaikan atau diajarkan kepada manusia.
Beberapa
nabi yang dikatakan memiliki shuhuf adalah:
- Nabi Adam a.s - 10 shuhuf
- Nabi Syits a.s - 60 shuhuf, (pendapat lain mengatakan 50 shuhuf)
- Nabi Khanukh a.s - 30 shuhuf
- Nabi Ibrahim a.s - 30 shuhuf
- Nabi Musa a.s - 10 shuhuf
- Nabi Idris a.s - 10 shuhuf
0 komentar:
Posting Komentar