Penyakit
Sistem Reproduksi/Kelamin
Post
kali ini saya akan membahas tugas biologi saya tentang penyakit pada sistem
reproduksi.
Pernah
mendengar tentang penyakit kelamin? Tentu mendengarnya pun membuat
merinding. Penyakit kelamin merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh
kuman bakteri atau virus yang ditularkan melalui hubungan seks oral ataupun
hubungan seks bebas. Oleh karena itu cara mudah untuk menghidari penyakit
kelamin adalah menghindari seks bebas atau berganti-ganti pasangan.
Contoh
penyakit pada kelamin :
1. Gonorrhea
Gonore atau kencing nanah adalah salah
satu penyakit seksual menular yang umum dan disebabkan oleh bakteri.
Pria maupun wanita bisa terjangkit penyakit ini. Bakteri ini biasanya
ditemukan di cairan penis dan vagina dari orang yang terinfeksi.
Disebabkan oleh bakteri Naisseria
Gonorrhoeae
Gejala :
Sekitar 10 persen pria yang terinfeksi
dan 50 persen dari wanita yang terinfeksi tidak mengalami gejala sehingga
banyak penderita gonore menularkannya kepada pasangan mereka tanpa disadari.
Biasanya lebih mudah untuk mengenali
gejala gonore pada pria dibandingkan wanita karena gejala awal pada wanita
mungkin sangat ringan atau tidak begitu jelas sehingga sering keliru dianggap
sebagai infeksi vagina atau infeksi saluran kemih. Infeksi akan menjalar ke
organ panggul wanita jika tidak segera diobati dan bisa menyebabkan pendarahan
pada vagina, sakit pada perut bagian bawah, demam, dan sakit saat melakukan
hubungan seksual.
Gejala gonore yang sering muncul, baik pada
pria maupun wanita, di antaranya adalah saat buang air kecil akan terasa sakit
atau perih dan keluarnya cairan kental berwarna kuning atau hijau dari vagina
atau penis. Oleh karena itu, penyakit ini dikenal dengan sebutan ‘kencing
nanah’.
Penularan :
Gonore paling sering menular melalui
hubungan seks. Tapi bayi juga bisa terinfeksi saat proses kelahiran jika ibunya
mengidap penyakit gonore dan umumnya menjangkiti mata bayi.
Pengobatan :
Dokter biasanya akan memberikan satu
suntikan antibiotik dan satu tablet antibiotik untuk mengobati gonore. Gejala
akibat bakteri gonore akan membaik setelah beberapa hari jika
dilakukan pengobatan gonore yang efektif dan sesegera mungkin. Tapi
jika dibiarkan, bisa menjadi masalah yang serius.
2.
Sifilis
Sifilis atau raja singa adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
Sifilis adalah salah satu Infeksi Menular Seksual (IMS).
Disebabkan oleh bakteri
yang bernama Treponema Pallidum
Gejala :
1.
Terjadinya luka pada alat kelamin, lidah, dan bibir
2.
Pembengkakan getah bening pada bagian paha
3.
Bercak-bercak di seluruh tubuh
4.
Tulang dan sendi terasa nyeri
Penularan :
Sifilis paling mudah menular
pada fase sifilis primer dan sekunder. Penyebaran infeksi ini paling umum
adalah melalui hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi. Selain itu dapat
juga menular ke bayi yang ibunya penderita sifilis.
Pengobatan :
Pengobatan sifilis sangat
mudah dilakukan dengan memakai antibiotik. Biasanya dengan menggunakan suntikan
penisilin.
3. Kanker
Serviks
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti kaum wanita.
Penyebab :
1.
Human papilloma Virus (HPV)
2.
Penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV
3.
Keturunan kanker
4.
Seringnya
melakukan hubungan intim dengan berganti pasangan
Gejala
:
1.
Mengalami keputihan abnormal
2.
Sering merasakan sakit pada daerah pinggul
3.
Mengalami sakit saat buang air kecil
4.
Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah banyak dan berlebih
Penularan
:
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual,
terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.
Pengobatan
:
Kanker serviks dapat dihilangkan dengan cara dilakukan pembedahan,
baik pembedahan laser, listrik atau dengan cara pembekuan dan membuang jaringan
kanker serviks (cyrosurgery)
4. Vaginitis
Vaginitis adalah infeksi atau inflamasi yang terjadi pada vagina.
Vaginitis
dapat disebabkan oleh:
1.
Infeksi
jamur/infeksi ragi
2.
Vaginosis
bakteri
3.
Trichomoniasis
4.
Alergi
dan iritasi
5.
Kurangnya
hormon estrogen
Gejala :
1.
Munculnya keputihan abnormal
2.
Iritasi atau gatal-gatal pada vagina
3.
Rasa sakit saat berhubungan seks atau buang air kecil
4.
Flek atau pendarahan ringan.
Penularan :
Vaginitis "Trich"
sangat mudah menular saat berhubungan seks. Sedangkan viginitis BV(Bacterial
Vaginosis) dan infeksi ragi tidak dapat menular saat berhubungan seks.
Pengobatan :
Untuk vaginitis yang disebabkan oleh vaginosis bakteri, infeksi
jamur, atau trich, dokter mungkin meresepkan krim anti jamur atau
tablet vagina. Untuk vaginitis yang disebabkan oleh alergi, gejala biasanya
hilang ketika Anda berhenti menggunakan zat atau benda yang menyebabkan
iritasi.
5. Herpes
Simplex Genetalis
Herpes Simplex Genitalis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
yang berasal dari hubungan seksual yang tidak sehat (virus Herpes Simpleks)
Gejala :
1.
Gatal gatal
2.
Kemerahan pada kulit di bagian kelamin
3.
Timbul beberapa lepuh kecil -> lepuh pecah -> luka
Penularan :
1.
Melalui hubungan seksual
2.
Ditularkan ibu hamil kepada janinnya
Pengobatan :
Untuk menyembuhkan penyakit herpes sendiri dapat dilakukan dengan
mengkonsumsi obat-obatan medis yang dapat dikonsultasikan dengan ahli medis.
6. Chlamydia
Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang umumnya terjadi
pada wanita muda, tetapi bisa menyerang wanita maupun pria.
Penyebab :
Bakteri chlamydia trachomatis merupakan penyebab
terjadinya penyakit chlamydia yang ditularkan oleh orang yang terjangkit
melalui hubungan seksual.
Gejala
:
Kebanyakan
kasus chlamydia yang terjadi, awalnya tidak menimbulkan gejala pada
penderitanya. Tapi setelah 1-3 pekan usai penularan melalui seks dengan orang
yang terinfeksi, biasanya gejala baru akan muncul. Gejala chlamydia yang muncul
sering diabaikan karena tidak parah dan segera berlalu. Gejala yang dialami
oleh pria berbeda dengan wanita, namun ada satu gejala yang sama-sama dialami
baik oleh pria maupun wanita, yaitu rasa nyeri atau sakit yang muncul saat
buang air kecil.
Penyakit
kelamin ini tidak menimbulkan gejala pada sekitar 50 persen penderita pria dan
sekitar 50 persennya lagi mengalami gejala, seperti munculnya rasa sakit pada
testikel, serta keluarnya cairan berwarna putih kental atau encer dari ujung
penis. Infeksi masih terjadi dan bisa ditularkan walau gejala yang dialami
sudah hilang.
Persentase
wanita yang tidak mengalami gejala adalah sekitar 75 persen, dan 25 persen
mengalami gejala yang paling umum terjadi seperti terjadi pendarahan saat atau
usai melakukan hubungan seks dan mengeluarkan cairan vagina yang tidak biasa.
Selain itu, ada juga yang mengalami menstruasi lebih berat dari biasanya,
pendarahan di antara masa menstruasi, dan perut bagian bawah terasa sakit.
Chlamydia
tidak hanya menginfeksi alat kelamin, tapi bisa juga menjangkiti mata dan
menyebabkan terjadinya konjungtivitis jika cairan vagina atau sperma yang
terinfeksi terkena mata. Mata yang terinfeksi akan terasa perih, bengkak,
teriritasi, dan mengeluarkan cairan.
Anus juga
bisa terinfeksi dan menimbulkan pendarahan, keluar cairan, serta rasa sakit dan
tidak nyaman. Selain itu, tenggorokan juga bisa terinfeksi dan biasanya tidak
menimbulkan gejala.
Segera
temui dokter jika Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, atau
jika pasangan Anda terinfeksi chlamydia.
Penularan :
Penularan chlamydia bisa melalui seks oral, anal, vaginal,
dan saling bersentuhannya alat kelamin.
Pengobatan :
Chlamydia dapat diatasi dengan mengonsumsi kombinasi obat
antibiotik yang tepat. Konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi
pada obat antibiotic.
7.
Infeksi Jamur
Umumnya jamur tidak berbahaya
dan dapat ditangani dengan cepat dengan pengobatan antijamur. Meski demikian,
waspada kondisi ini mengarah pada PMS.
Penyebab :
Penyakit ini disebabkan oleh jamur, iritasi karena urine, bahan kandungan
dalam sabun mandi, infeksi bakteri seperti bakteri streptokokal
Gejala :
Infeksi jamur ini menyebabkan rasa gatal berwarna merah
terletak dibawah kulit pria yang tidak di sunat. Sedangkan pada wanita akan
keluar cairan putih kental yang meyebabkan rasa gatal dan mengeluarkan bau tak
sedap.
Penularan :
Jamur ini dapat menular melalui hubungan seksual. Walaupun
gejala-gejala sudah berhenti, infeksi bisa datang kembali.
Pengobatan :
Virus ini dapat disembuhkan dengan krim anti jamur yang
bisa didapat di apotek atau dokter.